MENEGUHKAN POLITIK KEBANGSAAN BERKEMAJUAN

Admin PCM Blimbing
0

Meriah, Tabligh Akbar - Pengajian Kebangsaan. Ahad, 14 Rabi'ul Akhir 1455H / 29 Oktober 2023M Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang menyelenggarakan kegiatan Akbar. Penceramah pada kesempatan kali ini, memilih ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2015 yakni Prof. Dr. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA. Ph.D. sebagai narasumber yang diselenggarakan di Masjid Khadijah (Jl. Arjuno No.19 A). Adapun tema pengajian yang dipilih "Meneguhkan Politik Kebangsaan Berkemajuan". 

Kegiatan dimulai pada pukul 06.00 WIB dengan disuguhkan sarapan dan minuman gratis bersama dengan 40 bazar UMKM Muhammadiyah Kota Malang. Pra Acara di buka dengan penampilan drumband dari SD Muhammadiyah 1 Malang dilanjut penampilan tari, tapak suci band, dan banyak lagi. Kurang lebih 1000 warga Muhammadiyah memadati jalan raya dan masjid Khadijah.

Antusias warga Muhammadiyah Malang pada pengajian semakin banyak yang hadir ketika narasumber datang di masjid Khadijah. 

Acara inti dimulai pukul 08.45 oleh MC. Adapun susunan acara dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur'an dari Pegawai RSI Muhammadiyah Kota Malang. 
Dilanjutkan sambutan oleh ketua PDM Kota Malang, Prof. Dr  Abdul Haris, MA. 
"Kegiatan ini untuk menyemarakkan kembali pengajian yang vakum setelah covid 19 melanda. Selain itu, kegiatan ini untuk meningkatkan perekonomian dan silaturrahmi warga Muhammadiyah serta kaderisasi baik warga Muhammadiyah maupun warga kota Malang pada umumnya." Ujar Prof. Dr. Abdul Haris, M.A.

Setelah sambutan ketua PDM Kota Malang dilanjutkan dengan acara inti yakni ceramah pengajian kebangsaan oleh narasumber. 

"Politik kebangsaan berkemajuan ini merupakan pengembangan khittah politik yang berbunyi "Muhammadiyah tidak punya hubungan struktural oraganisatoris dan tidak berafiliasi dengan partai apapun" dicetuskan pada muktamar tahun 1971." Pungkas beliau. 

"Muhammadiyah tidak pernah tidak  berpolitik. Sejarah menunjukkan K.H. Ahmad Dahlan ikut serta dalam politik bersama Budi Utomo." Singkat beliau.

"Agama dan politik itu saudara kembar yang lahir dari satu Ibu begitu petuah Imam Al-Gazali. Jadi, jangan cuek dengan politik kalau cuek terhadap politik kita akan menjadi korban permainan dari kelompok-kelompok lain." Ujar beliau

"Umat Islam tertuduh intoleran, jadi kaum terpinggirkan, dan anti bhinneka tunggal ika, jadi harus cerdas berpolitik, harus cerdas memilih. Tapi jangan mudah terpengaruh." Ujar beliau. 

Jika Bung Karno mengatakan "JASMERAH" saat ini ada yang relevan dengan kondisi saat ini yakni "JASHIJAU" Jangan sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama. Pungkas beliau.

Ceramah ditutup dengan Doa dipimpin oleh narasumber langsung. 

Kegiatan ditutup dengan penyerahan donasi Palestina ke LAZISMU
(*yoo)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

buttons=(Accepted !) days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan kecepatan akses Anda. Ya
Accept !